Bedrock, a leading liquidity staking platform, recently experienced a hacking incident that caused the loss of around US$2 million (around Rp30 billion)
Platform staking likuiditas terkemuka, Bedrock, baru saja mengalami insiden peretasan yang menyebabkan kerugian sekitar US$2 juta (sekitar Rp30 miliar) pada 27 September lalu. Meski mengalami serangan tersebut, Bedrock langsung melakukan upaya pemulihan yang cepat dan efektif, salah satunya bermitra dengan Chainlink untuk memperkuat sistem keamanan melalui teknologi proof of reserves. Langkah ini menunjukkan komitmen Bedrock untuk menjaga kepercayaan pengguna dan memastikan keamanan dana nasabah mereka.
Dalam keterangannya, pihak Bedrock mengonfirmasi bahwa peretasan terjadi di smart contract uniBTC yang dieksploitasi untuk mencetak 30,8 uniBTC. Token tersebut kemudian ditukar menjadi WBTC di dalam pool Uniswap. Akibatnya, likuiditas yang terdampak sekitar US$2 juta (sekitar Rp30 miliar), khususnya di dalam pool Uniswap tersebut. Namun, aset lain seperti uniETH dan uniIOTX dilaporkan aman dari peretasan ini.
Berdasarkan penelusuran Bedrock, sebanyak 125 alamat yang terlibat dalam eksploitasi ini telah teridentifikasi. Akan tetapi, masalah ini hanya terjadi pada smart contract uniBTC saja, sehingga tidak merambat ke aset lain yang ada di dalam platform.
LIHAT JUGA:
Sebagai upaya pemulihan, Bedrock menjalin kerja sama dengan Chainlink, jaringan oracle terdesentralisasi, untuk menyediakan solusi proof of reserves. Dengan integrasi ini, Bedrock akan dapat membuktikan kepada komunitas mereka bahwa setiap unit uniBTC yang dapat diperdagangkan memiliki cadangan BTC yang setara, sehingga memberikan jaminan keamanan bagi para pengguna.
Pihak Bedrock juga memastikan bahwa token uniBTC masih dapat ditukar 1:1 dengan Bitcoin asli, sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada para investor terhadap keamanan dana mereka di platform ini. Selain itu, Bedrock berencana untuk mengaktifkan kembali fitur unstaking yang memungkinkan pengguna menarik aset mereka dengan mudah.
Untuk mencegah serangan di kemudian hari, Bedrock mengumumkan akan melakukan audit tambahan pada smart contract dan meningkatkan sistem pemantauan keamanan secara real-time selama 24 jam penuh. Tak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk menerapkan pembentukan dana keamanan dan program bug bounty sebagai insentif bagi pihak yang membantu menemukan kerentanan keamanan pada platform.
Versi bahasa Inggris, China, Jepang, Arab, dan Prancis ini dihasilkan secara otomatis oleh AI. Jadi, masih mungkin ada ketidakakuratan dalam terjemahan, mohon selalu lihat versi bahasa Indonesia sebagai acuan utama. (teknologi didukung oleh DigitalSiber.id)
Tag: kripto teknologi bitcoin aset kripto aset digital